Istighfar
Nabi Musa Dan Sayidina Ali
أَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ، لِي وَلِوَالِدَيَّ،
وَلأصحابِ اْلحُقُوْقِ عَلَيَّ وَلجميع الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ أَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ
Astaghfirulloh al azاiim li wali wali dayya wali ashabil khuquqi alayya
wali jami’il muslimiina wal muslimat wal mu’minina wal mu’minat al-Ahyaa 'i
minhum wal amwaat.
Imam Abdurrahman Bin Abdus Salam as-Shafuriy as-Syafii (wafat tahun 894
Hijriyah / 1489 Masehi) rahimahullah menyebutkan dalam kitabnya Nuzhatul
Majalis Wa Muntakhabun Nafais: Allah Taala mewahyukan kepada Nabi Musa
alaihis salam: “Ya Musa, apakah kau ingin mendapat rasa aman dari huru hara
hari kiamat? Nabi Musa menjawab: Iya. Allah berkata: “Bacalah:
استغفر الله
العظيم لي ولوالدي والمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات
Astaghfirullahal 'adzim, li waliwalidayya wa wa lilmu'minin wal mu'minat
wal muslimin wal muslimat, al_ahya-i minhum wal amwat
Artinya: “Aku memohon kepada Allah yang maha agung ampunan dosa-dosaku,
kedua orang tuaku, semua orang beriman dan orang yang islam, baik mereka yang
hidup maupun yang mati”.
Allah Taala berkata:
فإن من قالها كل يوم خمساً وعشرين مرة كتب الله له
أجر سبعين صديقا
Siapa saja yang membacanya setiap hari 25 kali, maka Allah Taala akan
mencatat baginya pahala 70 orang shiddiq (orang benar yang sempurna imannya)
Dalam kitab Washiyyatul Mushtafa (kumpulan wasiat Rasulullah shallahu
alaihi wa sallam keada Sayidina Ali Radhiyallahu anhu) pada wasiat no: 44,
disebutkan:
من قال كل يوم خمسا وعشرين مره ( أستغفر الله لي
ولوالدي ولجميع المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم
والأموات ) كتبه الله من أولياءه "
Artinya: “Siapa yang membaca setiap hari 25 kali: “aku memohon kepada Allah
yang maha agung ampunan bagiku, kedua orang tuaku, semua orang islam lelaki dan
perempuan dan orang beriman lelaki dan perempuan, baik mereka yang hidup maupun
yang mati”. Maka Allah akan menetapkan ia sebagai wali (kekasih-Nya).
Ada tambahan redaksi yang sedikit berbeda, disebutkan oleh Syekh Muhammad
Nawaiy Bin Umar al-Bantaniy (wafat 1316 Hijriyah) rahimahullah dalam kitab
Nihayatuz Zain Syarh Qurratil Ain:
أسْتَغْفر الله
الْعَظِيم لي ولوالدي، ولأصحاب الْحُقُوق عَليّ، وَلِلْمُؤْمنِينَ وَالْمُؤْمِنَات
وَالْمُسْلِمين وَالْمُسلمَات الْأَحْيَاء مِنْهُم والأموات
Syekh Muhammad Nawawi al-Bantaniy menyebutkan: Di antara bacaan yang diharapkan banyak keberkahannya adalah membaca kalimat istighfar di atas setiap selesai shalat fardhu.
Keutamaan istighfar sangat besar sekali, bukan sekedar menggugurkan dosa tetapi juga mendatangkan keberutungan lainnya. sebagaimana disebutkan:
عَنْ أَبِي
الدَّرْدَاءِ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ - يَقُولُ: «مَنِ اسْتَغْفَرَ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كُلَّ
يَوْمٍ سَبْعًا وَعِشْرِينَ مَرَّةً، أَوْ خَمْسًا وَعِشْرِينَ مَرَّةً - أَحَدَ
الْعَدَدَيْنِ - كَانَ مِنَ الَّذِينَ يُسْتَجَابُ لَهُمْ، وَيُرْزَقُ بِهِمْ
أَهْلُ الْأَرْضِ».
Dari Abu ad-Darda radhiyallahu anhu, aku mendengar Rasulullah shalllallahu
alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang beristighfar buat orang beriman lelaki
dan perempuan setiap hari sebanyak 27 kali atau 25 kali (ia memilih salah satu
dua bilangan tersebut), maka ia termasuk bagian orang yang dikabulkan doanya
dan menjadi penyebab penduduk bumi mendapat rizki.”
Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam at-Thabaraniy. Imam Nuruddin Ali
al-Haistamiy (wafat 807 Hijriyah) dalam kitab Majmauz zawaid Wa Manbaul Fawaid
menyatakan: Banyak periwayat dalam jalur sanadnya yang tsiqat (terpecaya)
tetapi ada periwayat bernama Ustman Bin Abi al-Atikah yang agak bermasalah,
tidak sedikit ulama yang melemahkannya walaupun ditemukan para ulama yang
menyatakannya stiqah."
Adapun sanad muttashil kepada Imam Abdurrahman Bin Abdus Salam
as-Shafuriy as-Syafii (wafat tahun 894 Hijriyah / 1489 Masehi) rahimahullah
pengarang kitab Nuzhatul Majalis Wa Muntakhabun Nafais
Qobilna Ijazah
ReplyDelete